Ikuti Workshop Ber-SKP Kemenkes, BSMI akan Latih Nakes Indonesia Teknik Penyembuhan Luka Berbasis Jaringan

Tajuk.co, JAKARTA – Menyadari pentingnya penanganan luka yang cepat, tepat, dan berbasis ilmu terkini, Lembaga Kemanusiaan Nasional Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) menggelar Workshop Advance Technique Wound Healing bagi tenaga medis dari berbagai daerah di Indonesia.

Kegiatan ini akan diselenggarakan di Hotel Aston Priority Simatupang, Jakarta, pada Kamis–Jumat, 20–21 November 2025. Workshop menghadirkan Guru Besar Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta sekaligus Pendiri BSMI, Prof. Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS sebagai narasumber utama.

“Dalam setiap bencana, konflik, maupun kondisi gawat darurat, korban terluka adalah yang pertama harus kita selamatkan. Advance Technique Wound Healing adalah salah satu terobosan penting untuk mempercepat penyembuhan, mengurangi risiko infeksi, dan meminimalkan kecacatan,” ujar Prof. Basuki Supartono.

Teknik Advance Wound Healing yang akan dipelajari dalam workshop ini menggunakan pendekatan penyembuhan luka berbasis jaringan, termasuk pemanfaatan teknologi stem cell dan prinsip-prinsip regenerasi jaringan yang lebih modern. Pendekatan ini dinilai mampu memberikan hasil yang lebih optimal dibanding metode konvensional, terutama pada luka kompleks, luka bakar, dan luka akibat trauma berat.

“Dengan teknik berbasis jaringan, kita tidak hanya menutup luka, tetapi membantu tubuh membangun kembali jaringan yang rusak. Ini sangat penting bagi korban bencana dan konflik yang sering mengalami luka berat dan berulang,” tambah Prof. Basuki.

Workshop ini juga akan dipandu oleh dr. Annisa Anjani Ramadhan, Sp.DVE, yang bersama Prof. Basuki telah mempraktikkan teknik advance wound healing pada pasien-pasien terluka saat mereka bertugas di Gaza, Palestina, belum lama ini. Pengalaman di lapangan konflik tersebut menjadi salah satu studi kasus nyata yang akan dibagikan kepada peserta.

“Di Gaza, kami berhadapan dengan luka-luka kompleks akibat ledakan, reruntuhan bangunan, dan keterbatasan fasilitas. Di situ terlihat jelas bahwa penguasaan teknik penyembuhan luka tingkat lanjut dapat menyelamatkan lebih banyak anggota tubuh, bahkan nyawa,” terang Prof. Basuki.

Peserta workshop merupakan tenaga kesehatan dari berbagai latar belakang, antara lain dokter, dokter spesialis, perawat, dan tenaga medis lain yang terlibat dalam penanganan luka baik di rumah sakit, klinik, maupun dalam misi kemanusiaan.

BSMI berharap, melalui workshop ini, kapasitas tenaga medis Indonesia dalam penanganan luka di situasi bencana, kecelakaan massal, maupun pelayanan sehari-hari akan semakin meningkat.

“Indonesia adalah negara rawan bencana. Kalau tenaga medis kita menguasai teknik penyembuhan luka yang lebih maju, respon kemanusiaan kita akan jauh lebih kuat. Pasien pulih lebih cepat, risiko komplikasi menurun, dan kualitas hidup mereka pasca-bencana bisa lebih baik,” jelas Prof. Basuki.

Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, peserta Workshop Advance Technique Wound Healing juga akan mendapatkan nilai SKP (Satuan Kredit Profesi) dari Kementerian Kesehatan. SKP tersebut telah terdaftar dan dapat diakses melalui LMS masing-masing tenaga kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku.

Link Pendaftaran:
https://bit.ly/RegistrasiPeserta_ATWH

Validasi Nilai SKP:
https://bit.ly/validasiSKPWoundHealing

Link LMS Kemenkes
https://lms.kemkes.go.id/courses/8c63f249-c9bb-48a6-bcf8-7cb304da19d3

Exit mobile version