Tajuk.co, JAKARTA — Dalam upaya mendukung program nasional penurunan angka stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan mitra kerja di DKI Jakarta menggelar Sosialisasi Pencegahan Stunting yang berlangsung di Jakarta Timur kemarin. Acara ini menghadirkan berbagai pihak terkait, termasuk Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN, Faharuddin, dan Kepala Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Timur, Hary Sutanto, bersama dengan masyarakat.
Faharuddin menjelaskan bahwa stunting masih menjadi salah satu masalah serius yang mengancam masa depan generasi muda Indonesia. Menurutnya, pencegahan stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga membutuhkan keterlibatan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan. “Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Untuk mencegahnya, diperlukan kesadaran akan pentingnya asupan gizi, kebersihan lingkungan, dan pola asuh yang tepat,” kata Faharuddin.
Dalam kegiatan tersebut, Hary Sutanto menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam memastikan setiap keluarga di Jakarta Timur memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang memadai. “Kami di Sudin PPAPP Jakarta Timur berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat dalam mencegah stunting. Melalui program-program kami, seperti pemberian edukasi dan pemantauan gizi bagi ibu hamil dan anak balita, kami berharap angka stunting di wilayah ini bisa terus menurun,” ujar Hary.
Sosialisasi ini juga menghadirkan sesi diskusi dengan masyarakat, di mana para peserta diberi pengetahuan mengenai pentingnya peran orang tua dalam mencegah stunting. Mereka juga didorong untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin bagi ibu hamil dan anak-anak di posyandu terdekat. Selain itu, para kader kesehatan yang hadir turut memberikan informasi tentang asupan makanan yang seimbang untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.
Melalui sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, diharapkan angka stunting di DKI Jakarta, khususnya Jakarta Timur, dapat terus ditekan. Program ini juga diharapkan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam menanggulangi masalah stunting di Indonesia.
“Kesadaran bersama serta upaya berkelanjutan dalam memantau kesehatan ibu dan anak menjadi kunci utama agar stunting dapat dicegah secara efektif,” tutup Faharuddin.