Tajuk.co, DEPOK — Dalam mewujudkan Indonesia emas di masa depan dengan memperhatikan tumbuh kembang anak saat ini. Anggota Komisi IX DPR RI Wenny Haryanto terjun langsung dalam memberikan pencegahan stunting.
Dalam program kemitraan bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wenny Haryanto menyapa dengan mengedukasi masyarakat Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Jum’at (01/12/2023).
“Kita harus ketahui, pemerintah sedang bersatu padu dalam mewujudkan Indonesia emas, yang pada tahun 2045 alami bonus demografi, yang mana penduduk akan alami kondisi prima dan berkualitas, secara kesehatan dan kemampuan semua lini,” jelas Wenny Haryanto dihadapan masyarakat.
Dalam menuju target tersebut, saat berjumpa dengan warga, Wenny Haryanto selalu fokus dalam pencegahan Stunting agar mewujudkan bonus demografi tersebut, karena salah satunya mengurangi kasus Stunting.
“Dan stunting ini fokus Nasional, sehingga menjadi Perpres 72 tahun 2021 agar stunting nasional menurun di seluruh penjuru daerah, termasuk Kota Depok,” ungkap Wenny Haryanto
Beliau juga mengapresiasi Kota Depok yang sesuai data kasus Stunting selalu mengalami penurunan, sehingga sosialisasi yang dilakukan Pemerintah berjalan secara baik.
Wenny Haryanto memaparkan, kasus Stunting terbukti menurun sesuai dengan data, pada tahun 2022 ada 24 persen, lalu tahun 2023 14 persen, dan saat ini di tahun 2023 capai 12 persen.
“Angka positif ini menjadikan Depok memiliki kasus paling rendah se Jawa Barat. Tentu kita harapkan pada 2024 jadi nol persen kasus stunting,” katanya.
Dirinya menyampaikan, torehan ini berkat kerjasama dengan masyarakat dan seluruh pihak yang memiliki kepedulian sama. Karena dalam menangani kasus tersebut harus bergotong-royong dengan berbagai lapisan.
“Saya secara tegas menghimbau untuk bahu membahu peduli pada menangani kasus Stunting, ini karena berbicara soal anak, yang sangat penting di masa depan,” tegasnya
Lebih lanjut, Wenny Haryanto menjelaskan, ciri-ciri anak stunting, seperti pertubuhan gigi terlambat, penurunan kemampuan fokus dan memori dalam belajar, pertumbuhan tubuh melambat.
Lalu, wajah terlihat lebih muda dari usia sebayanya, pubertasnya mengalami keterlambatan, anak cenderung pendiam dan tak mau kontak mata di usia 7 sampai 10 tahun, rawan terserang penyakit, hingga kekebalan tubuhnya berkurang.
Sebenarnya diterangkan Wenny Haryanto, Stunting bisa dicegah saat berada dalam kandungan hingga lahir. Pencegahan tersebut dengan konsumsi tablet penambah darah ketika mengandung, memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan bayi.
“Dan pada saat bayi lahir lakukan imunisasi dasar komplit, ASI eksklusif selama 6 bulan, dan harus menerapkan prilaku hidup bersih,” tutup Wenny Haryanto.