Tajuk.co, JAKARTA- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama-sama dengan berbagai pihak, meluncurkan program sinergi untuk mencegah gizi buruk anak dan stunting. Program ini melibatkan kolaborasi dengan pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat, sebagai upaya bersama mengatasi permasalahan kesehatan anak di Indonesia.
“BKKBN menggelar kampanye penyuluhan di berbagai wilayah, fokus pada pentingnya pola makan sehat, asupan gizi yang cukup, dan peran ibu dalam mendukung pertumbuhan anak,” ujar Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk Ir Mila Rahmawati dalam Sosialisasi Pencegahan Stunting di Aula Masjid Jami An-Nizham, Kec. Cempaka Putih, Kota Adm. Jakarta Pusat 17 Januari 2024.
Mila menambahkan, Posyandu menjadi ujung tombak dalam pemantauan pertumbuhan anak. BKKBN bersama lembaga kesehatan mengintensifkan pelibatan Posyandu untuk memantau status gizi anak secara rutin.
“BKKBN memberikan pelatihan kepada kader kesehatan di tingkat desa untuk memberdayakan mereka dalam memberikan informasi tentang gizi seimbang kepada masyarakat,” papar dia.
Program ini memberikan dukungan khusus kepada ibu hamil dan anak balita dalam hal pemberian makanan bergizi dan suplemen gizi untuk menjamin pertumbuhan yang optimal.
“Pemerintah daerah memberikan dukungan penuh terhadap program sinergi ini dengan menyediakan anggaran dan fasilitas yang diperlukan. Lembaga kesehatan turut aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan serta melakukan pendampingan untuk ibu hamil dan anak balita,” tambahnya.
Masyarakat mendukung program ini dengan aktif mengikuti penyuluhan, membawa anak ke Posyandu, dan mengimplementasikan pola makan sehat di rumah.
Dengan upaya sinergi ini, BKKBN bersama semua pihak berharap dapat mengurangi angka gizi buruk anak dan stunting di Indonesia. Program ini tidak hanya berfokus pada penanganan masalah, tetapi juga pada upaya pencegahan untuk menciptakan generasi penerus yang sehat dan berdaya saing.