Sosialisasi Cegah Stunting di Jakarta Barat, Tekankan Pentingnya Gizi di 1000 HPK

Jakarta, Tajuk.co — BKKBN bersama Mitra Kerja menggelar Sosialisasi Pencegahan Stunting di wilayah Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Hadir dalam sesi ini Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, Ketua Subkel Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta Dra. Monika Yaniwati, Plt. Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN dr. Irma Ardiana, MAPS

Ketua RW 07 Wijaya Kusuma Dwi Purnomo menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam serta mengapresiasi kegiatan “Kegiatan Sosialisasi Dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja TA 2024 di Provinsi DKI Jakarta khusunya di Kel. Wijaya Kusuma, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat.”

Sekertaris Kelurahan Wijaya Kusuma menyampaikan “Tidak selalu yang bertubuh pendek itu mengalami stunting.” Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang.

Monika Yaniwati, menyampaikan “Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang,” ujarnya.

Ada beberapa langkah yang dapat ibu dan bapak terapkan kepada anak yang terlanjur ada didalam kondisi stunting. Dengan memastikan anak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang kaya protein hewani, lemak, dan kalori, perbanyak konsumsi sayuran dan buah.

Dari sisi pola asuh, edukasi orang tua tentang kesehatan reproduksi dan gizi, berikan imunisasi secara rutin. Lalu dari sisi sanitasi dan akses air bersih bukan hanya orang tua saja yang menerapkan hal ini, melainkan seluruh masyarakat yang harus andil untuk memastikan lingkungan rumah memiliki sanitasi yang baik dan upayakan akses air bersih untuk mengurangi risiko infeksi.

dr. Irma Ardiana, menyampaikan ”Peran orang tua, lingkungan sangatlah berpengaruh terhadap masa depan anak, terutama dalam kesehatan anak, anak yang terdampak stunting banyak yang tidak mendapatkan pola makan dan gizi yang baik,” ujarnya.

Berikan protein hewani dan nabati sejak usia 6 bulan, Pastikan telur, daging, dan ikan dimasak dengan benar, Hindari memberikan jus buah pada anak di bawah 1 tahun (sebaiknya berikan buah potong), Madu dapat diberikan setelah anak berusia 1 tahun, itu adalah beberapa yang harus orang tua perhatikan.

Makanan bergizi tidak selalu makanan yang mahal, seprti tempe dan tahu, sumber protein nabati yang kaya akan zat besi. Tempe mengandung 14 gram protein per 100 gram, sedangkan tahu mengandung 10,9 gram protein. Kacang hijau dan kacang tanah mengandung protein dan nutrisi penting.

Kacang hijau memiliki 8,7 gram protein per 100 gram, sementara kacang tanah mengandung 9 gram protein dalam seperempat cangkir, Nasi, kentang, oatmeal, ubi jalar, dan singkong, sayuran dan suah-buahan dan kemudian Pastikan anak minum 1,5 hingga 2 liter air per hari.

Charles Honoris menyampaikan bahwa Komisi IX DPR RI dan BKKBN RI berkolaborasi untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. ”Perilaku merokok memiliki dampak yang signifikan terhadap kejadian stunting pada anak”.

Tidak hanya untuk para Ibu-ibu terkait dengan pencegahan stunting ini, melainkan kepada Ayah pun juga turut bertanggung jawab lebih. Anak-anak yang terpapar asap rokok di lingkungan mereka cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah pertumbuhan dan perkembangan, Asap rokok mengandung berbagai zat beracun yang dapat mengganggu sistem hormonal dan metabolisme anak-anak, menghambat pertumbuhan mereka.

Perilaku merokok pada laki-laki juga dapat menurunkan kualitas sperma, yang memicu berbagai permasalahan pada kesehatan reproduksi, Pria yang merokok memiliki risiko tiga kali lebih besar memiliki anak yang menjadi perokok pada usia remajanya.

Oleh karena itu Pemerintah Indonesia berupaya mengendalikan faktor risiko stunting, termasuk pengendalian konsumsi rokok. Prevalensi merokok di Indonesia mengalami penurunan, tetapi perokok usia sekolah (15–19 tahun) meningkat dua kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir. Jelasnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *