Tajuk.co, Jakarta – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengarahkan perhatiannya pada peningkatan keterlibatan pria dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia. Dalam langkah progresif ini, BKKBN merancang program khusus yang menekankan peran positif ayah dan suami dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan optimal anak-anak.
Hal ini terungkap dalam Sosialisasi Pencegahan Stunting bersama mitra kerja di Desa Waringinjaya Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi 26 Januari 2027. Hadir Anggota Komisi IX DPR RI drg. Putih Sari, Arif Rizky Zaidan Penata KKB Ahli Muda BKKBN Provinsi Jawa Barat, Encep Mamin Perwakilan DPPKB Kabupaten Bekasi.
Anggota Komisi IX DPR RI drg. Putih Sari mengungkapkan pentingnya peran aktif pria dalam memberikan dukungan fisik dan emosional bagi ibu hamil serta anak-anak. “Kami ingin menggeser paradigma dan merangkul pria sebagai mitra sejati dalam menciptakan kondisi yang mendukung tumbuh kembang anak-anak yang sehat,” katanya.
Beberapa inisiatif yang telah diluncurkan dalam rangka meningkatkan keterlibatan pria melibatkan:
Program “Ayah Hebat, Anak Sehat”: BKKBN merancang program khusus yang memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para ayah dan suami mengenai peran mereka dalam memberikan dukungan terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak-anak. Program ini mencakup sesi-sesi edukasi, pelatihan keterampilan parenting, dan konseling keluarga.
Kampanye Kesadaran di Media Sosial: Melalui media sosial, BKKBN menyampaikan pesan-pesan positif tentang peran pria dalam mendukung kesehatan dan gizi keluarga. Kampanye ini bertujuan untuk menginspirasi lebih banyak pria untuk terlibat aktif dalam program pencegahan stunting.
Kelas Keluarga Berencana Bersama: BKKBN menyelenggarakan kelas-kelas khusus yang melibatkan kedua pasangan suami istri untuk belajar bersama tentang nutrisi, perawatan anak, dan pola makan sehat. Kelas ini menciptakan platform bagi pasangan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Dukungan Psikososial untuk Ayah: BKKBN memberikan dukungan khusus untuk aspek psikososial para ayah yang turut berkontribusi dalam mewujudkan lingkungan keluarga yang sehat. Konseling dan pendampingan psikologis tersedia untuk membantu mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi oleh ayah dalam mendukung keluarga.
Arif Rizky Zaidan menegaskan bahwa melibatkan pria sebagai mitra sejati dalam pencegahan stunting dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. “Ketika pria terlibat aktif, kita menciptakan lingkungan yang lebih harmonis, mendukung, dan sehat untuk tumbuh kembang anak-anak,” tandasnya. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai tujuan pencegahan stunting di Indonesia.