Gas Melon Langka di Bawah, Menteri ESDM Bakal Evaluasi Distribusi

Tajuk.co, JAKARTA — Pemerintah sedang melakukan evaluasi terhadap sistem pendistribusian LPG 3 kg karena beberapa daerah melaporkan adanya kelangkaan elpiji tersebut.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengungkapkan bahwa pasokan gas sebenarnya mencukupi. Pemerintah telah menyiapkan 8 juta ton LPG, termasuk untuk elpiji 3 kg.

“Dalam evaluasi ini, tim dari Pertamina dan Kementerian ESDM sedang mempertimbangkan aturan pendistribusian yang tepat sasaran,” kata Arifin Tasrif di Istana Negara, pada hari Senin (31/7).

Selanjutnya, pemerintah berencana untuk mencatat kelompok-kelompok yang membutuhkan LPG 3 kg, dan nantinya kelompok-kelompok tersebut akan terhubung dengan penyalur.

“Kita akan menetapkan penyalur yang tepat sasaran dalam proses ini,” tambahnya.

Salah satu cara yang sedang dipertimbangkan adalah membatasi pembelian LPG dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Namun, Arifin belum dapat memastikan kapan kebijakan ini akan diterapkan. Salah satu daerah yang dilaporkan mengalami kelangkaan LPG adalah Sumatera Utara.

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengakui bahwa kelangkaan LPG 3 kg terjadi di beberapa kabupaten dan kota di Sumatera Utara. Bahkan, gas subsidi tersebut sempat dijual dengan harga yang jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Saya mendapat informasi bahwa empat kabupaten dan kota seperti Medan, Deliserdang, Binjai, dan Langkat mengalami kelangkaan. Padahal, kuota yang diberikan melebihi kebutuhan, yaitu 357 ribu tabung gas melon, sedangkan kebutuhan hanya 212 ribu tabung,” ungkap Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubernur Sumut, pada hari Senin (31/7).

Exit mobile version