Jakarta, Tajuk.co — KMF Pendidikan menyambut sangat positif kunjungan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, ke SMP Negeri 115 (Semabel), Tebet, Jakarta Selatan, yang meninjau fasilitas-fasilitas unggulan sekolah seperti Perpustakaan Lumbung Ilmu dan mesin water purifier.
Sebagai sekretaris KMF Pendidikan, Lengkan Iwan Solahudin menyatakan harapan bahwa fasilitas yang dimiliki SMPN 115 bisa menjadi teladan dan diterapkan di lebih banyak SMP negeri lain di Jakarta Selatan. “Kami sangat mengapresiasi visi Pemprov DKI melalui Gubernur Pramono yang ingin memperkuat fasilitas pendidikan dasar dengan pendekatan holistik: tidak hanya aspek akademik, tetapi juga literasi dan kesehatan siswa,” ujar Iwan.
Perpustakaan Lumbung Ilmu di SMPN 115 telah meraih akreditasi A dari Perpustakaan Nasional, suatu prestasi yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap budaya baca dan kualitas literasi siswa.
Iwan menilai bahwa keberadaan perpustakaan semacam ini di banyak sekolah bisa memperkaya pengalaman belajar siswa dan mendorong minat baca, sekaligus memperkuat pendidikan karakter.
Selain itu, mesin water purifier dari PAM Jaya yang digunakan di SMPN 115 menjadi inovasi penting dalam menyediakan akses air minum sehat bagi siswa.
Fasilitas ini tidak hanya menjaga kesehatan siswa, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada air kemasan sekali pakai. Menurut Gubernur Pramono, pemanfaatan water purifier mampu menghemat biaya hingga 90 persen dibanding membeli air kemasan.
Iwan menegaskan bahwa sekolah-sekolah lain, khususnya di wilayah padat seperti Jakarta Selatan, seharusnya mendorong adopsi model serupa. “Jika setiap SMP di Jaksel bisa memiliki fasilitas literasi dan air minum sehat seperti di SMPN 115, maka kita tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, nyaman, dan sehat untuk semua siswa,” katanya.
Ia juga menyambut gagasan Gubernur Pramono untuk memperluas distribusi water purifier ke berbagai sekolah lain di Jakarta.
Menurut Iwan, perlu ada rencana konkret dari Dinas Pendidikan dan Pemprov untuk mempercepat pemasangan unit-unit purifier di sekolah-sekolah yang belum memiliki akses, terutama di area dengan keterbatasan dana atau infrastruktur.
Di sisi lain, Iwan mendukung semangat kolaborasi yang diungkap Gubernur Pramono dalam pencegahan bullying di sekolah.
Ia menekankan bahwa fasilitas seperti perpustakaan bisa menjadi ruang alternatif besar bagi siswa untuk berinteraksi positif dan menghindari perilaku negatif seperti perundungan.
“Kami di KMF Pendidikan berharap agar model SMPN 115 ini tidak menjadi pengecualian, tetapi bisa menjadi blueprint bagi pemutakhiran sarana sekolah negeri lain di Jaksel. Dengan investasi fasilitas pendidikan seperti literasi dan kesehatan, kita menyiapkan generasi muda yang lebih berdaya dan tangguh,” tutup Lengkan Iwan Solahudin.
