Oktober Cuaca Makin Mendidih, BMKG Ungkap Alasannya

Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) A Fachri Radjab menjelaskan kondisi cuaca saat ini dan prediksinya selama sepekan, Senin (4/1), di Kantor BMKG, Jakarta. Potensi hujan di Jawa saat ini hanya intensitas ringan-sedang, tetapi berpotensi terus meningkat menjadi sedang-lebat, terutama di akhir pekan ini. Kompas/Johanes Galuh Bimantara (JOG) 04-01-2016

Suhu yang sama juga tercatat di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka. Kejadian ini terjadi pada tanggal 28 September 2023 yang lalu.

Sementara itu, di wilayah Jabodetabek, suhu tertinggi berkisar antara 35 hingga 37 derajat Celsius. Puncak suhu mencapai 37,5 derajat Celsius tercatat di Tangerang Selatan pada tanggal 29 September 2023.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa sejumlah faktor berkontribusi terhadap peningkatan suhu yang drastis. Salah satunya adalah kondisi cuaca yang cerah dan minimnya pertumbuhan awan, terutama di siang hari, khususnya di wilayah Jawa dan Nusa Tenggara.

Selain itu, pergerakan semu Matahari menuju selatan ekuator pada akhir September juga berpengaruh. Hal ini mengakibatkan sinar matahari yang lebih intens, terutama di wilayah Indonesia yang berada di selatan ekuator, seperti Jawa hingga Nusa Tenggara.

Namun, BMKG menekankan bahwa fenomena astronomis ini bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan kenaikan suhu udara yang ekstrem di permukaan bumi. Faktor-faktor seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara juga memiliki dampak besar terhadap suhu panas yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia saat ini.

Suhu panas ini diperkirakan akan berlanjut hingga Oktober-November, karena periode ini merupakan transisi musim yang masih didominasi oleh cuaca cerah pada siang hari.

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga stamina tubuh mereka, khususnya dengan menjaga asupan cairan tubuh. Hal ini dapat membantu menghindari dehidrasi, kelelahan, dan dampak negatif lainnya akibat suhu panas yang ekstrem.

“Kondisi panas ini diperkirakan akan berlangsung selama bulan Oktober, mengingat cuaca cerah masih akan mendominasi pada siang hari. Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dan kecukupan cairan tubuh, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari, agar terhindar dari risiko dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya,” ujar BMKG.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *