Tajuk.co, JAKARTA – Calon Presiden Anies Baswedan telah merespons konflik yang sedang terjadi antara kelompok militan Hamas dan Israel sejak 7 Oktober 2023 dengan mendalam.
Anies menekankan bahwa ketegangan di wilayah Palestina saat ini berasal dari ketidakadilan, penindasan, dan pendudukan Israel di tanah Palestina. Menurutnya, data menunjukkan adanya tindakan kekerasan yang sangat mengkhawatirkan, dengan lebih dari 600 warga Palestina tewas dalam 2,5 tahun terakhir, dan belum ada tindakan hukum yang memadai terhadap para pelaku kekerasan tersebut. Pernyataan ini diambil dari akun media sosialnya pada Selasa (10/10/2023).
Anies juga merinci bahwa satu hari sebelum serangan Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober 2023, seorang pemuda Palestina tewas dalam serangan oleh pemukim ilegal di Guara. Menurutnya, kondisi semacam ini telah menjadi pemicu bagi reaksi perlawanan yang kita saksikan saat ini.
Karena itu, Anies memandang sangat penting untuk mendukung upaya penyelesaian akar masalah konflik antara Palestina dan Israel ini. Menurutnya, jika masalah ini tidak diselesaikan, konflik akan terus berulang.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengumumkan bahwa pemerintah sedang berusaha keras untuk mengorganisir evakuasi bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Israel dan Palestina. Konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah telah menimbulkan banyak korban jiwa, dan pemerintah sedang mengikuti perkembangan situasi dengan cermat.
Sekretaris Jenderal PBB, Afriansyah Noor, juga menyampaikan bahwa Prabowo Subianto telah memimpin rapat kabinet terbatas di Istana. Rapat tersebut membahas situasi terkini di Timur Tengah, khususnya konflik antara Palestina dan Israel. Peningkatan ketegangan antara kedua belah pihak telah membuat Indonesia terdampak, termasuk adanya serangan roket terhadap rumah sakit Indonesia di Gaza.
Afriansyah Noor menambahkan bahwa doa dan harapan kita adalah agar semua WNI yang berada di seluruh dunia, termasuk di Palestina, dapat selamat dalam lindungan Allah SWT.