Tajuk.co, JAKARTA-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan bahwa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), akan menjadi pasangan pertama yang mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Anies-Cak Imin berencana mendaftar pada hari pertama pembukaan pendaftaran.
“Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, mengonfirmasi bahwa AMIN (Anies-Cak Imin) akan menjadi pasangan pertama yang mendaftar ke KPU,” ungkapnya kepada awak media pada Selasa malam, tanggal 10 Oktober 2023.
Jazilul menjelaskan bahwa Anies-Cak Imin akan mendaftar ke KPU pada tanggal 19 Oktober. Mereka berencana datang pagi-pagi.
“Iya, mereka akan mendaftar pada tanggal 19 Oktober pukul 9 pagi,” jelas Jazilul.
Menurut Jazilul, para pengurus partai yang mendukung AMIN juga akan hadir dalam proses pendaftaran di KPU. Selain itu, dia juga mengundang para relawan dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk komunitas majelis taklim, buruh, dan organisasi masyarakat, untuk mendampingi pasangan AMIN saat mendaftar ke KPU.
“Tentu saja, pendaftaran resmi akan didampingi oleh pengurus DPP partai koalisi. Sementara itu, teman-teman lainnya dari majelis taklim, organisasi kemasyarakatan, pemuda, buruh, seniman, serta generasi milenial diharapkan ikut serta dalam semarak acara ini, asal tidak mengganggu ketertiban,” ujar Jazilul.
Sebelumnya, Cak Imin juga telah mengumumkan bahwa mereka akan mendaftar ke KPU pada tanggal 19 Oktober 2023. Cak Imin memohon doa restu dari semua pihak agar “pernikahan” politik mereka dengan Anies dapat segera didaftarkan.
“Insyaallah, kami akan ke KPU pada tanggal 19 Oktober mendatang. Kami memohon doa dan restu semoga perjalanan politik ini menjadi keluarga yang harmonis,” kata Cak Imin saat menghadiri pertemuan silaturahim dengan para kiai dan nyai di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Islam Jember, Jawa Timur, pada Kamis, tanggal 28 September.
Cak Imin menjelaskan bahwa proses perjodohan mereka dengan Anies berlangsung dengan cepat. Ia juga mengomentari perjalanan hubungan sebelumnya yang tidak jelas arahnya.
“Ketika hubungan lama kami tidak menghasilkan arah yang jelas, kami kemudian menggelar rapat koordinasi nasional. Dalam rapat tersebut, kami memutuskan untuk terus mencari solusi agar semangat perjuangan Aswaja kami tidak berhenti dan tetap berlanjut,” ujarnya.
“Alhamdulillah, tiba-tiba kami mendapatkan kabar bahwa Mas Anies juga mengalami kebuntuan dalam hubungannya yang lama, dan hubungannya dengan lawan yang lama juga tidak membuahkan hasil. Akhirnya, jomblo bertemu dengan jomblo,” tambahnya.